Sabtu, 27 April 2013

Puisiku terbit di Asahan Post, 7 Januari 2013

Awal tahun yang super keren buat diirku. Kembali (lagi) puisiku hiasi koran Asahan Post edisi Senin, 7 Januari 2013




Puisi-puisi karya Ayu Ira Kurnia Marpaung

(1)
Hari Kita, Ibu
Ibu, baru saja dunia bersorak ria menyambut harimu
Tak hentinya mereka berkoar-koar menyanjungmu
Hingga suara mereka perlahan serak
Ibu, di bulan yang sama aku ingin bersorak jua
Lihat! Bulan ini kita menangis bersama
Saling meniup lima lilin di atasnya
Merayakan tiga hal istimewa sekaligus
Kelahiran seorang Ibu, anak, dan seluruh Ibu nusantara
Ibu, akhir tahun bukan akhir dari doaku dan doamu
Aku ingin selamanya memeluk tubuhmu, mencium aroma peluhmu, dan menggenggam mimpi kita bersama
Tanjung Balai, 24 Desember 2012


(2)
Setahun Yang Lalu
Ini cerita gadis mempertahankan cintanya
Meski harga diri telah dipertaruhkan
Hanya caci maki yang didapat
Ini cerita gadis bodoh yang dipermainkan oleh cinta
Rela disetubuhi meski ikatan suci belum terjalin
Kalian tahu? Dia gadis lugu yang diperbudak asa
Mencari ke sana kemari nikmatnya cinta
Pun tak bertemu, hingga jembatan jadi jawabannya
Ini cerita gadis malang setahun yang lalu
Tanjung Balai, 24 Desember 2012


(3)
Tahun Baru Tanpa Ayah
Tuhan, bagaimana kabar Ayah di sana?
Dia baik, kan?
Masih adakah senyumannya untukku hari ini?
Ayah, aku kangen pelukanmu yang meredam amarahku
Aku rindu akan semua tegurmu saat aku salah
Aku rindu tangis harumu saat satu persatu mimpi kuraih
Ayah…aku kangen
Album usang kini jadi temanku
Bersama Ibu kunikmati tahun baru ini
Tanpamu, tanpa canda, dan tanpa senyummu
Tanjung Balai, 24 Desember 2012







Tidak ada komentar:

Posting Komentar