Minggu, 01 Desember 2013

Resensi Cireng Forever

Bukan Cireng Biasa
Oleh: Ayu Ira Kurnia Marpaung

Judul:Cireng Forever
Penulis:Haris Firmansyah & Funny Team
Penerbit:de TEENS
Halaman:232
Cetakan:September 2013
Harga: Rp. 36.000,-

Apa yang terlintas saat membaca cover buku ini? Pasti nggak jauh dari makanan,bukan? Yups! Cireng adalah makanan khas Bandung. Cireng atau aci digoreng adalah makanan yang disukai mulai dari anak-anak sampai yang sudah tua. Sama seperti buku ini. Cireng di sini adalah warisan yang nilainya tak dapat dihitung.

Proses kesuksesan yang diperoleh Pak Solar dan keluarga tak lepas dari jatuh bangunsetiap usaha yang dilakukan. Mulai dari ide menjual bensin di samping SPBU,mendatangi Eyang Sumur untuk konsultasi, Tajudin merangkap buruh cuci motor keliling, menjual bakwan dan susu, dan terakhir membuka konter pulsa. Semuanya dilakukan untuk mengembalikan status ekonomi yang semakin hari bertambah tipis.

Tajudin harus rela berhenti sekolah untuk membantu usaha Pak Solar. Nadia, teman sekolahnya rela mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan hanya untuk menolong Tajudin dan keluarga. Semuanya tak terlepas dari rasa sukanya pada Tajudin.

Semua usaha gatot alias gagal total. Hingga di titik kemiskinan. Pak Solar berniat membuka kotak warisan leluhurnya. Sayang, harapannya tak sesuai kenyataan. Isi kotak hanyalah selembar kertas lusuh berisi resep cireng isi. Siapa duga,sebuah resep bisa membuat hidup Pak Solar dan keluarga berubah tiga ratus delapan puluh derajat. Ibarat pepatah, Pak Solar kejatuhan durian runtuh.

Tajudinl upa diri. Ia melupakan Nadia hanya karena Hannah. Perjalanan cinta Tajudin dilema,sampai akhirnya ia meminta bantuan tim termehek-mehek untuk menemukan cinta sejatinya.

Perjalanan hidup, cinta, dan persaingan di susun secara kocak dalam novel ini. Sajian komedinya begitu pas dan tidak terlalu dipaksakan. Penulis tahu menyisipkan kejutan-kejutan diceritanya. Pemilihan cover juga menarik. Pesan moral dan nasehat-nasehat juga ada didalamnya.

Novel ini cocok banget disajikan sebagai camilan. Ibarat Cireng, novel ini penuhaneka rasa. Yang pasti rasa penasaran buat kamu memilikinya.

Resensi ini sempat diikutsertakan dalam ajang pemilihan Ambassador UNSA 2014. Meski kalah yang penting pengalamannya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar