Puisi ini terbit di Harian Waspada. Padahal banyak puisi yang dikirim, mungkin hanya ini yang nyantol waktu nyampe. Hihii... Nggak ada masalah pelan-pelan lagi nulisnya. Selamat menikmati ^_^
Wanita Berpayung Gelisah
Hujan luruh bersamamu
Menikam luka berserak di jalanan
Lalu kupunggut dalam sepi
Agar dunia tahu, aku wanita jalan
Berpayung gelisah dalam tangis
Pagi mengering basah tadi malam
Selimutkan embun
Pun kau tertawa dalam laraku
Lihat! Aku wanita jalang mengutip rasa
Tanjungbalai, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar