Hujan Oktober
Daun
telinga terusik oleh tetesMu yang jatuh di atas gubukku
Meninggalkan
aroma basah menggelitik pada lantai pijakku
Pun
dingin merambat hebat sekujur tubuh
Seklumit
rindu jauh menghampiri jendelaku
Sayang,
hujan ini membawa pesanmu
Tanjung Balai, 16 Oktober 2012
Kemana Presiden Kita?
Tak
jemu kami mencarimu
Di
sudut kegelapan tempat kau bersembunyi
Kemana
dirimu?
Lihat!
Perlahan istanamu oleng ke sana kemari
Keluarlah,
jangan meringkuk malu
Cambuk
tikut berdasi dengan pecut yang kau punya
Bukan
ikuta lari bersamanya
Hei!
Pun kertaskertas usang mencarimu, spanduk besar, bahkan elektronik sekalipun
Kemana
presiden kita?
Akupun
diam tak tau
Tanjung Balai, 16 Oktober 2012
Opini singkatku di Batak Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar