Kamis, 15 November 2012

Hari Jadiku

Wah, udah mau masuk bulan Desember. Rasanya udah gak sabar nikmati hari ulang tahun dengan kiriman surat dari teman-temanku. Menyambut hari jadiku, aku sengaja ingin berbagi kebahagian dengan membuat kuis. Nah, di bawah ini ada beberapa surat ucapan yang sudah masuk di inboxku bersama fotonya ^_^.

* Ayuni Adesty



Dear Ay …
Hai, Ay. Kaget ya dapat kiriman e-mail dariku? Hmm … sebenernya bisa aja sih aku telpon kamu untuk memberi ucapan ulang tahun. Tapi untuk tahun ini aku ingin memberi ucapan lewat surat. Nggak dilarang kan?


Waah, nggak kerasa umur udah nambah lagi ya? Tapi bertambahnya umur bukan membuat kita cepet tua kok. Anggap saja satu tahun yang ditambahkan adalah hadiah dari Allah untuk kita. Satu tahun yang sudah dilewati harusnya membuat kita semakin dewasa. Semakin menambah syukur kita kepada Sang Maha Pemberi Nikmat. Betul? Ha ha *sok jadi ustadz.


Oh, ya ini adalah tahun pertama aku memberi ucapan untukmu. Tapi sebelumnya aku mau ucapin terima kasih. *padahal belum ditraktir kok udah ngucapin terima kasih ya? :D. Terima kasih sudah hadir dalam kehidupanku. Hitungan bulan yang sangat berarti buatku, dan aku harap kau pun merasakan hal yang ama. Semoga hadirnya diriku memberikan warna dan arti dalam menjalani hari-harimu.


Aku tahu kau sangat suka warna biru. Andai aku bisa, aku pasti akan mengajakmu ke pantai untuk menikmati warna biru lautan sekaligus warna biru langit yang memayunginya. Duduk di pinggir pantai ditemani semilir angin. *jadi berkhayal :D. Nanti kalau ada waktu kita pergi ke pantai ya ;). Sementara, aku kasih fotonya dulu aja ya. Aku sendiri lho yang motret, semoga kamu suka.


Laut dan langit
Ketika biru bertemu
Seperti aku dan kamu
Berpadu menjadi satu garis


Semoga diberi keberkahan umur, menjadi orang yang dicintai orang-orang di sekitarmu dan mencintai mereka seperti kamu mencintai dirimu sendiri.
~with Love
Bayu 





* Elys Zamany


Dear, Ayu-ku

Sebentar lagi kau akan semakin dewasa karena sebentar lagi umurmu akan bertambah. Dari mana aku tahu? Tentu saja aku tahu, karena aku adalah separuh dirimu. Kau ingat kapan pertama kali kita bertemu? Tepat di hari ulang tahunmu. Saat itu kau dan teman-temanmu tengah mengadakan pesta di sebuah kafe yang kebetulan aku juga ada di sana. Begitu aku melihatmu, aku langsung terpaku. Love at first sight. Karena itulah ku bela-belain ikut pestamu meski aku tak mengenal semua orang di pesta itu. Hahaha … itu memang tampak memalukan. Tapi dari sana pula kudapatkan nomor handphone-mu. Dan sekarang? Kita benar-benar telah menyatu dalam satu impian.


Aku sungguh bahagia saat ini. Kenapa? Karena aku tahu kau juga sedang bahagia. Di hari yang akan membuatmu semakin dewasa, semakin mendekatkan mimpi yang ingin kau raih serta semakin menggemaskan buatku tentunya, aku ingin mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya atas bertambahnya umurmu (kayak pidato aja. Hehe). Yu, aku berharap agar hubungan kita pun juga sama seperti yang sering orang ucapkan saat ulang tahun, PANJANG UMUR. Semoga kita bisa merajut mimpi bersama hingga masa akan merenggut napas kita berdua. Aku tak ingin berpaling kepada siapa pun kecuali dirimu, hanya dirimu, Ayu-ku.


Tak perlu kupaparkan semua harapanku untukmu, karena do’aku yang terbaik hanya untukmu seorang. Tak hanya saat ini, tapi setiap waktu dan selamanya. Berdo’alah apapun yang kau mau dan semua yang kau harapkan, aku akan senantiasa mengamininya. Selamat ulang tahun Ayu-ku tercinta. Semoga yang kau dan kita cita-citakan akan bersemi indah pada waktunya. Tetaplah tersenyum gadis Ayu-ku. Aku akan selalu menjaga senyummu hingga keriput memenuhi wajah dan rambut putih telah subur memenuhi kepalamu.


Aku memang bukan seorang fotografer. Namun kupersembahkan sesuatu yang special untukmu. Seperti warna kesukaanmu, kupersembahkan sesuatu yang bernuansa biru untuk kekasih tersayang-ku ini. J
Happy Birthday Ayu-ku ….
 Salam sayang,
Penjaga Hatimu






* Nurlaeli Umar


Kepada kekasih hatiku secantik mawar warna biru



Matahari menghiasi November kali ini sedikit basah, ada bayang-bayang hujan yang bermain pada wanginya. Seperti dirimu yang menggenapi hari kelahiranmu, dipenuhi hujan kedamaian dari rinai damai dan doa dariku
Duhai mawar biru, selarik sajak atau pun seutas harap tak jua aku beri, sebab dia telah digenggam oleh sang maha pemberi

Kelopak indahmu memekar sepanjang perjalanan, memenuhi ruah nafas dan langkah.
Selangkah demi selangkah kau titi dari detik, jam lalu hari yang kian berlari
Mencoba memaknai waktu dan hidup penuh aral, segumpal asa. Tapi senyummu mencerahkan langit, membuat langkah ringan

Doa, kedewasaan, aku hanyalah orang di luar garis yang selalu ingin menjadi garis di hidupmu, menemani langkah-langkahmu
Harapku padamu duhai mawar biruku
Memotret diri, bercermin dari yang sudah terlewati
Merangkul harap, memuja mimpi, meruahkan doa
Sungguh aku takpandai merangkai kata, mungkin lebih baik kuwakilkan saja pada setanggkai mawar biru lebih nyata adanya

Terberkati disaat kau lahir, disaat kau hidup dan setelah kau hidup
Lihatlah, bahkan langit pun membiru luas hari ini, seperti doa dan harapku pada langkahmu di esok hari
Selamat Ulang Tahun, Selamat Panjang Umur Mawar biruku

Jakarta, 21 November 2012



* Bunda Chi Chera 

Selamat ulang tahun sayang.
Hari ini adalah hari yang sangat spesial buatmu.
Aku selalu berdoa pada Allah, agar Dia selalu menjagamu dan selalu menuntunmu. Dan agar cinta kita tetap abadi. Aamiin.

Saat aku tak didekatmu hanya kerinduan yang mendalam yang kurasa.
Happy birthday my love... And I'll always love you.

"Letakkan aku didalam hatimu, jangan dalam pikiranmu, karena pikiran dapat cepat melupakan, tetapi hati akan selalu mengingat."

Maafin aku ya sayang, karena tidak dapat hadir dalam ulang tahunmu kali ini. Tapi aku akan memberimu penjaga hati yang akan selalu menemanimu setiap saat. Lihatlah! Peri cantik yang aku kirimkan untukmu. Setiap kamu merindukan aku, lihatlah peri itu, karena kupu-kupu itu akan membawa rindumu padaku.
Selamat ulang tahun Periku yang cantik. Peri biruku tersayang.

Cintaku selalu untukmu.
Love you always
Main aapse bahut pyar karta hoon, Aapki bahut yaad aa rahi tii...
I <3 U, Ayu Ira Kurnia.

*From your beloved....



* Nyi Penengah Dewanti


Selamat malam Cinta
Di kedip mata yang masih terjaga

    Cinta, aku ingin jadi birumu yang menentramkan. Bukan biru yang membakar seperti ketika kau nyalakan kompor. Aku ingin jadi biru, yang membahagiakan juga menyejukkanmu, bagai langit ketika cerah, ceria. Seelok parasmu saat pertama kita bertemu dahulu.

    Cinta, jika matamu tak jua terpejam, aku yakin saat itu kau sedang memikirkan tentang diriku bukan? Kalau bukan aku lalu siapa lagi? Atau jangan-jangan kau sedang berusaha mencari pendamping lain selain aku? Kumohon jangan cinta, karena akulah lelaki yang akan selalu ada menghapus air matamu, menemani luka dan kesedihanmu. Atau jika kau tak keberatan, aku pun ingin ada ketika kau tertawa juga tersenyum. Dan satu lagi keinginanku, ketika aku membuka mata di pagi hari. Ketika embun belum menapak bumi, ayam pun belum bersahutan berkokok, atau ketika kabut belum menghilang terusir sinar mentari, kau lebih dahulu ada, membangunkan aku.

    Cinta, aku ingin kau mencintai aku seperti kau mencintai warna biru. Begitu tergila-gilanya kau dengan warna biru. Terkadang aku harus menelan bulat rasa iriku terhadap warna itu, menanggalkan sifat kecemburuanku pada sebuah warna. Aku malu jika ketahuan, bahwa aku cemburu oleh sebuah warna. Cinta, andai saja kamu memahami naluri lelakiku, aku ingin sekali mengenyahkan warna biru itu, dan aku menjadi satu-satunya seseorang yang amat kau cintai.

    Cinta, dalam doaku aku selalu berharap kita akan seperti ini selamanya. Bersama-sama menjalani waktu dan meretas asa menggapai impian berdua. Tiada sengketa, saling memeluk, membentangkan lengan ketika salah satu di antara kita lelah dan terpuruk.

    Cinta, memohonlah dalam doamu seperti aku memohon dalam doaku. Semoga takdir Tuhan berpihak pada kita, cinta dariNya menuntun dan menjaga kita untuk senantiasa menuju pada tujuan yang sama. Karena tanpamu, aku serasa bagai tubuh tanpa nyawa.

I love you, Cinta …
Ever after with you Ayu

Your Blue
[Valais, 23/11/2012/11:28 pm, GMT ]





* Kirana Nita Hans

Dear Ayu....

Apa kabar hatimu saat ini Ay? Aku harap hari ini kamu bahagia karena hari ini adalah hari pertambahan usiamu. Tapi, tunggu dulu.... sebenarnya momen ultah itu adalah saat dimana umur kita bertambah atau malah sebaliknya ya? Entahlah. Karena yang jelas, ini adalah momen untuk bisa memperbaiki diri untuk bisa jadi lebih baik lagi dari tahun kemaren.

Selamat ulang tahun ya Ay. Tiada kado terindah lagi, yang bisa aku berikan untuk kamu kecuali doa. Doa agar kamu selalu sehat. Karena kalau kamu sehat, apapun akan bisa kamu lakukan. Teruslah menjadi Ayu yang kita suka, jadi Ayu yang menyenangkan dan menularkan semangat posotif ke orang-orang. Sebagai sahabatmu, aku ingin lihat kamu jadi wanita sholehah, dambaan pria-pria untuk dijadikan istri....:)

Sebagai kado aku bawain foto ini ya. Ini pemandangan ombak Pantai Pangandaran yang aku jepret pas jalan-jalan kesana bareng teman-teman kerja dulu. Aku berharap, kamu bisa jadi seperti ombak ini yang berdebur bebas, menghasilkan pemandangan nuansa biru yang indah. Sekali lagi selamat ulang tahun ya Ay, semoga Allah senantiasa selalu memberimu kemudahan dalam perjalanan mencapai segala impian, dan juga memberi segala sesuatu yang menjadi kebutuhanmu, memberi keberkahan pada usiamu.

Amin amin ya robal alamin.............



* Dhesfi Kedavra



Selembar Perkamen Untuk Kekasihku

Kekasihku, Ayu
Di Singgasana Hati

            Assalamualaikum, Sayang!

            Apa kabarmu saat ini? Kuharap Allah selalu menganugerahimu nikmat kesehatan. Sehingga senyuman manis tetap terkembang di bibir mungilmu. 

            Sayang! Maafkan aku ya? Akhir-akhir ini aku jarang mengirim surat kepadamu. Bukan … bukan aku lupa pada mungkin. Ah! Mana mungkin aku bisa melupakan seseorang yang berarti dihidupku. Perempuan manis yang mau menerima aku, mencurahkan kasih sayang dan cinta yang tulus. Perempuan yang selalu melukis pelangi pada masa-masa remajaku. 

Ay, dua minggu ini aku terlalu hmm … sibuk, itu sebabnya aku jarang mengabarimu.  Hah? Sibuk? Kurasa raut wajahmu akan memerah saat membaca bagian ini, karena marah, atau mungkin karena menahan tawa. Yah! Aku tau, kamu pasti tidak akan menduga, lelaki secuek aku bisa “Sibuk”. Mustahil!

Tapi, taukah kamu Ayuku Sayang? Semua itu karena kamu. Karena kamu aku menjadi lelaki tersibuk di kota ini. Beberapa minggu ini, aku sibuk menyiapkan kado sederhana untukmu, kasih! Aku sibuk berkelana ke segala penjuru kota, memotret banyak pemandangan yang indah. Dan  tentunya berwarna biru, sesuai warna kesukaanmu. Aku juga menyusuri jalanan dan berbagai tempat yang menyematkan kenangan tentang kita. Tentang aku dan kamu.

Sayang, memori indah itu kembali terputar di benakku. Saat pertama kali kita bertemu di sekolah, saat aku menyatakan perasaanku padamu, hingga saat kita menikmati masa-masa indah sebagai dua insan yang tengah dimabuk asmara. Kenangan saat kita berfoto-foto narsis di Taman Kota Teluk Kuantan dan menonton event Pacu Jalur yang menjadi tradisi di tempat kita. Ah iya, kamu ingat satu hal sayang? Saat pengumuman kelulusan sekolah, kita merayakannya di Kasang. Menikmati dinginnya air terjun Guruh Gemurai yang menimpa kita. Sepulang dari sana, kita dimarahi Pak Aiko, Ayahmu. Maafin aku yah! Hmm, udah ah! Ntar kalo aku cerita lagi kamu bakalan mellow. Aku gak mau senyuman yang membuatku bertekuk lutut itu memudar, bahkan hilang. 

Sayang, kamu kapan pulang? Kutunggu kehadiranmu di kota tercinta ini. Inget, jaga selalu hatimu untukku. Daaan …


“Happy Birthday, Sayang!
Semoga semua yang kamu impikan tercapai.
Setiap do’amu dijabah Sang Pencipta. Amin J


Hmm, suratku sampai di sini dulu yah. Aku akan menulis dan mengiriminya lagi kok. Bersama surat ini juga kuselipkan sebuah foto. Semoga kamu menyukainya, kado sederhana dariku. J



Salam Sayang, Kekasihmu

Teluk Kuantan, 25 November 2012


















* Aan Nurwilujeng

Surat cinta untuk separuh diriku, Ayu Ira Kurnia Marpaung
Awal Desember 2012

Assalamualaikum

Dear Kekasihku Ayu, ketika aku menulis surat ini, Shizuoka telah mengenakan jubah putihnya. Dimana-mana salju turun dengan lebat. Udara dingin mengecup kulitku, dan berhasil menusuk tulangku bagai tikaman pedang es. Kecuali magang di kantor, aku malas keluar dari Hinata Inn, penginapan tempatku tinggal selama di Jepang.

Aku hanya bisa meringkuk di kamar sambil menyalakan penghangat ruangan, duduk diatas tatami yang nyaman, kemudian mulai menuliskan surat ini, surat terakhir untukmu sebelum kepulanganku ke Sei Alim Ulu. Dari jendela, danau Kawaguchi yang jernih airnya perlahan mulai memutih. Sementara gunung Fuji telah lebih dulu menjelma bongkahan gunung es.

Ayu kekasihku, 3 tahun bukanlah waktu yang singkat dalam menjalani hubungan ini. Terlebih lagi, long distance relationship adalah cara berpacaran yang hampir pasti selalu gagal dijalani bagi kebanyakan pasangan. Aku selalu ragu dan nyaris putus asa, mengingat di Jepang terdapat begitu banyak godaan, belum lagi padatnya jam kerja yang membuatku stress.

Tapi kekasihku, kau selalu menguatkanku. Kau tak pernah menyerah dengan hubungan kita yang sempat kritis. Melalui surat-surat beraroma lavender yang kau kirimkan kepadaku, kau tak pernah berhenti memberikan curahan semangat untukku. Surat darimu selalu menjadi pelipur lara sekaligus penyeka datangnya gundah dalam dada.

Aku selalu menyimpan rapi surat cinta darimu, dan menyimpannya dalam kotak yang berisi harta karunku. Kau tahu, kotak itu berisi barang-barang darimu. Itu artinya, kau dan segenap ingatan tentang kita, senantiasa berada dalam tempat yang aman.

Ayu kekasihku, Desember adalah bulan yang memiliki sejarah mengharukan sepanjang perjalanan kisah kasih kita. Telah kita rangkai sekumpulan kenangan, dan pahit manis cinta telah kita reguk bersama. Ah, aku tak sabar menantikan hari itu. Hari ulang tahunmu, dan tentunya menjadi hari ulang tahunku juga. Karena hari ulang tahun kita sama-sama jatuh pada tanggal 28 Desember. Kita selalu menertawakan diri kita sendiri, karena kita tak pernah berhenti menemukan, betapa ada banyak kesamaan antara kau dan aku. Itulah yang memantapkan hatiku, bahwa kau adalah jodoh dalam hidupku.

Kau adalah jiwa kembarku. Hanya kau yang kuyakini sebagai bidadari, hadiah termegah dari Tuhan kepadaku, yang mampu melengkapi kekuranganku. Bukankah cinta semestinya menjadi penyembuh segala luka, dan pelengkap hati manusia?

Ayu kekasihku, kini saatnya aku membuat permohonan di hari lahir kita yang bercahaya. Sebuah doa untuk kita berdua di kehidupan yang menakjubkan ini. Semoga cahaya cinta tak pernah padam menerangi hati dan pikiran kita, dan ia selalu menunjukkan jalan ketika kita kehilangan arah. Semoga keselamatan dan keberuntungan selalu menyertai hari-hari kita, serta memberikan semangat untuk menebarkan benih kebaikan kepada dunia. Semoga mimpi indah kita segera menjadi kenyataan, dan semoga kita termasuk golongan makhluk yang pandai bersyukur.

Kita adalah sepasang pilar yang saling menguatkan, saling melindungi dan sama-sama berdiri tegar menghadapi masa depan yang tak pernah tertebak. Mari sama-sama kita aminkan doa ini, agar Allah yang maha pengasih sentiasa menjaga pertalian cinta kita.

Ayu kekasihku, tanpa terasa waktu telah beranjak larut. Derai salju pun mulai surut. Mereka hanya turun perlahan satu persatu menyepuh dedaunan. Sebaiknya perbincangan kita dalam surat ini kusudahi. Ini pekan terakhir aku menjalani magang. Selebihnya aku akan mengurus kepulanganku dan aku tidak akan menunda-nunda lagi saat berharga ini.

Aku sudah tidak sabar menantikan pertemuan pertama kita setelah 3 tahun berjarak dalam rentang perpisahan. Salam sayangku untuk bunda dan adikmu. Sampai ketemu lagi di desa Sei Alim Ulu, sebuah tempat teduh yang bangga memiliki perempuan secantik kamu.

Wassalamualaikum
Ganbare yo!^^
Lots of Love,
Aan Loverstopia

PS:
- Box Set kartupos dari jepang pesananmu sudah berhasil aku dapatkan
- Aku punya Hai Miiko volume terbaru dengan tanda tangan Ono Eriko sensei untukmu
- Dan satu lagi kado istimewa yang masih rahasia. Kau boleh menebaknya mulai dari sekarang^^
- Nothing misses you like I did





* Reyhan M Abdurrohman




Anyonghaseo Ayu ssi…

Desember datang membawa kebahagiaan, bagimu. Desember datang membawa dingin, bagiku. Musim dingin harus kulalui, kuterjang, agar aku dapat terus bertahan.

Aku ingat betul bulan yang kau tunggu-tunggu, adalah bulan terakhir dalam setahun, desember. Aku ingat betul minggu yang kau tunggu dalam bulan tersebut, minggu ke-empat. Menuju pergantian tahun baru. Sebelum tahun berganti, kau pun berganti dahulu. Tambah satu angka umurmu, tepat di hari ke-28 bulan desember. Umurmu berganti, namun kontrak hidupmu berkurang.

Kau tahu? Semakin hari, semakin berkurang masa hidupmu. Maka isilah hari-harimu yang tersisa dengan baik, manfaatkanlah!

Tapi, ma’afkan aku tak bisa menemanimu. Ma’afkan aku tak bisa memelukmu, ikut menjadi saksi pertambahan umurmu. Ma’afkanlah aku.

Jika bisa, aku pasti akan langsung terbang ke Medan untuk menemuimu. Mengucapkan selamat padamu, dan menjadi saksi bertambahnya umurmu. Aku akan memelukmu hangat, memberi kisah baru dalam perjalanan hidupmu.

Tapi, lagi-lagi aku tak bisa. Kontrak mencegatku. Kontrak menjeratku, menali kakiku, hingga aku tak bisa berjalan menuju rumahmu. Kontrak merenggut kisah berdua yang akan kita torehkan saat bertambahnya umurmu. Karena aku masih berkutat dengan pekerjaanku, di Korea.

Ya, di negeri Boy-girl band terkenal. Yang selalu di elu-elukan anak muda di negeri kita.
Kuharap kau tak marah dengaku. Kuharap kau tetap bahagia tanpaku, karena aku akan selalu di dekatmu, bahkan menempel dan bersemayam di hatimu.

Selamat ulang tahun Ayu, gadis pujaanku. Do’aku akan menyertai perjalanan hidupmu. Semoga apa yang kau minta pada-Nya akan terkabul. Ingat! Manfaatkanlah sisa hidupmu.

Bersamaan ini, kukirimkan foto boneka kertas yang kubuat sendiri. Sepasang boneka dengan warna biru kesukaanmu. Mereka di sini yang menemaniku. Mereka yang terus mengingatkanku akan dirimu. Simpanlah foto ini, agar kau selalu ingat dengaku. Peluklah foto ini, agar kau merasa dekat dengaku.

Gumawo.
Korea, Desember 2012
Reyhan MA






* Desi Tri Rahmawati 

To: My Dear
                                                                                                        Sidoarjo, 19/12/2012


May God give you
A rainbow for every storm
A smile for every tears
A blessing for each trial
A sweet song for every sigh
And answer for every prayer
Happy birthday, my darling ....

Kamu tau kenapa aku merindukan pelangi setelah hujan? Saat melihat pelangi itu, aku teringat tentangmu. Kamu yang memberi warna dalam hidupku. Membuatku tersenyum, menangis bahkan marah. Aku merindukanmu dalam setiap tetesan hujan yang jatuh ke bumi. Aku merindukanmu dalam tiap detakan detik yang berlalu. Kamu adalah napas dalam hidupku. Walau aku sangat jauh dan mungkin kita nggak bisa bertemu dalam waktu dekat, tapi yakinlah, aku selalu ada dalam tiap detakan jantungmu. Aku selalu ada di sisimu saat tetesan-tetesan kristal bening itu menuruni kedua pipimu.

Di sini sepi tanpamu, hampa dan kosong. Kalau saja ada mesin waktu di film kartun Doraemon itu, aku pasti bisa menemuimu kapan pun tanpa batasan waktu. Jangan sedih karena aku nggak ada di sampingmu. Yakinlah, jarak yang memisahkan kita bukan berarti hati kita juga terpisah. Hati kita telah menyatu dalam ikatan takdir yang sangat kuat. So, tersenyumlah ....

You’re special in my heart and in my live
Love you forever
                                                                                           From: Your Love








* Poppy Citra Dini Samosir




Teruntuk Adinda Yang Paling kudamba
;Ayu Ira Kurnia Marpaung

Kepada Adinda yang sudah kuhapal lengkung senyumnya, Happy Birthday To You, My Dear J

Tidak terasa usiamu kini sudah beranjak dewasa. Masih segar diingatan ketika dulu kita masih bermain bersama, saat itu usia kita belum terbilang belasan. Masih sangat anak-anak. Dan sekarang aku sangat dikejutkan dengan wajahmu yang sudah dapat dikatakan dewasa, semakin manis, dan banyak mengukir prestasi tentunya.

Kumulai hari ini dengan menyebut namamu dalam sebuah doaku. Semoga kau masih diberikan kesehatan dan keselamatan dari-Nya, dikarunia rezeki yang berlimpah, semangat yang selalu tercurah, kesuksesan yang menjadi impian setiap hari, serta dijauhkan dari lelaki selain aku, sebab ku tak ingin kau menaruh hati untuk yang lain. He..he.. 

Bersamaan dengan ini ada sebuah benda yang tak semahal dan tak seindah cintaku untukmu. Pun tak bernilai apa-apa jika harus dibandingkan dengan nilai cintaku. Yang tentu juga tak berarti apa-apa jika aku harus kehilanganmu.

Aku ingin berterimakasih untukmu, Ay, sebab melalui kamulah aku mengerti bagaimana arti perjuangan dalam hidup. Semangatmu membuatku yakin akan kehidupan harus tetap berjalan walau segetir apa pun. Prestasimu selalu menunjukkan bahwa bukan dengan harta kita dapat bertahan, namun usaha yang pantang menyerah serta selalu bersabar dalam setiap prosesnya.

Ay, sekali lagi selamat ulang tahun, Sayang. Ah, kata-kata apa lagi yang harus aku ungkapkan. Jika ada kata lain selain kata indah, tentu itulah ungkapanku untukmu. Kau memang terlalu indah untuk kudeskripsikan. Cara berpikirmu lebih dewasa di banding dengan usiamu, semangatmu mengalahkan semangat orang-orang yang sudah terlebih dahulu sukses, wajahmu lebih indah dari pelangi, dan, ah.. terlalu banyak yang ingin aku katakan, terlalu banyak keindahanmu yang sebenarnya masih kusimpan.



Adinda Ay, Sayang, agaknya kau perlu tahu bagaimana rupaku. Ya, begini.. J


Beginilah rupaku. Tidak tampan, tapi yang aku tahu aku begitu mencintaimu. J ya, hanya mencintai dari jauh. Aku takut mendekatimu. Rasanya tak tega jika aku harus menodaimu dengan kehadiranku. Aku belum menjadi apa-apa, sedang kau sudah menjadi sesuatu. Terlalu berlebihan memang :D   tapi suatu hari aku akan datang, dengan diri yang sudah aku pantaskan agar dapat bersanding denganmu. Di pelaminan tentunya. Ya, semoga saja.
Karena aku mencintaimu, aku pun juga sangat mencintai biru, layaknya kamu yang mencintainya. Beginilah aku di tiap sorenya, duduk di hamparan birunya laut, menatap birunya gunung dan langit, berharap kamu datang dengan senyum khas yang sudah aku hapal lengkungnya. Ya, mungkin selamanya harapan. Namun tidak menutup kemungkinan, bukan? Jika kelak kamu datang seperti yang pernah dan selalu aku harapkan. J tentu hari-hariku akan lebih indah dari biru. Tentu aku akan dapat membahagiakanmu melebihi bahagiamu melihat biru.
Adinda Ay, Sayang. Bila puisi dapat mengantar cintaku untukmu, tentu aku tidak keberatan untuk memuisikannya untukmu. Malah, aku senang. Semoga saja kau suka dan berharap kau dapat membalasnya. Membalas cintaku, Hihi.. :D

Judul puisinya, “Selamat Ulang Tahun”

Ay,
Burung-burung terbang berdampingan
Sedang kita duduk menyilang jari pada genggaman tangan
Di sini, di beranda kita
Seraya menyaksikan petang berganti malam

Ay,
Selamat ulang tahun yang kesekian
Ini hujan kuhadirkan untuk menambah keromantisan
Masih di beranda kita
Dengan beberapa hadiah puisi dan kata-kata indah yang semuanya tentangmu

Ay,
Bila kaudengar detak jantungku ketika berada di sisimu
Kuyakin kau tentu ingin bersandar di dadaku, selalu
Sebab detaknya adalah perwakilan ungkapan tulusnya cintaku

Ay,
Selamat Ulang Tahun yang kesekian..

Medan, Desember 2012









Tidak ada komentar:

Posting Komentar