Selasa, 26 Juni 2012

FFku di Majalah Frasa "Jembatan Kenangan", 20 Juni 2012

Jembatan Kenangan

"Wow, amazing. Sungguh indah banget suasananya Ros."

"Yups! Kamu benar inilah daerah kelahiranku. Aku sudah sangat merindukannya."

"Aku punya ide brilian, Ros. Tapi..."

"Apa? Kenapa ragu mengatakannya. Come on."

"Hmmm. Aku ingin ini jadi tempat preweeding kita nanti. Aku ingin mengulas secuil keindahan ini untuk melengkapi kebahagian kita nanti."

Airmata mengucur di ujung kelopak mata indah Rosa. Hatinya berdecak kagum dengan pria yang ada dihadapannya. Sungguh ini di luar logikanya. Pria itu menyukai keindahan daerahnya.

"Kenapa menangis? Kau tak setujuhkan dengan usulku. Maaf..." ujarnya lirih.

Aku menubruk kepelukannya. Menumpahkan semua kebahagianyang baru saja dia dengar.

"Aku setuju, Mas. Sangat setuju," ujarku dalam isak tangis.

*

Ake menjerit histeris dan mengacak-acak rambutku. Perasaanku hancvur lebur. Mas Doni telah berpulang ke rumahNya terlebih dahulu. Janji yang sempat terlontar kala itu membuat aku despresi. Bagaimana tidak? Mas Doni, mengalami kecelakaan maut, hingga nyawanya tak tertolong lagi. Saat-saat yang seharusnya akan menjadi kebahagian kami. Jembatan itupun seakan menangisi kepedihanku. Ia telah menjadi saksi bisu saat Mas Doni melamarku.

Kini aku benar-benar gila. Setiap melintas jembatan itu. Aku selalu tertawa, menangis, dan kemudian menjerit histeris. Seakan bumi telah menelan tubuhku dalam-dalam.

Tanjung Balai, 4 Mei 2012

(Terbit di Majalah Frasa, 20 Juni 2012)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar