Jumat, 22 Juni 2012

Jumat CENDOL, 22 Juli 2012 "Menulis Surefalis"




Jum'at kemaren seharusnya aku ikutan jam pelajaran yang ada di Kelas Cendol. Tapi jujur aku nggak ngerti. Apa karena pelajarannya begitu berat (menurutku) ya? Entahlah, untungnya setelah izin copas. Aku bisa belajar melalui komen dan jawaban dari Sukernya. Semoga ini membantuku untuk bisa belajar.

JUMAT CENDOL 22 JULI 2012: MENULIS SUREALIS
MENULIS SUREALIS
Agus Linduaji

Wanita itu melahirkan burung gagak, seorang pengemis terus berdiri di pinggir jalan sampai menjadi patung, gadis kecil itu berubah menjadi kupu-kupu. Dan cerita-cerita liar lainnya yang tentunya membuat para pembaca merasa bahwa cerita tersebut tidak masuk akal.

Inilah surealis, sebuah gerakan (termasuk dalam sastra) yang pada awalnya lahir dari dunia mimipi dan alam bawah sadar. Maka tak heran karya surealis selalu menghadirkan cerita-cerita yang aneh, ganjil dan irasional.
Pada perkembangannya kini karya surealis tidak sekedar ruang interpretasi mimpi semata, namun sudah menjadi ruang bagi penulis untuk mengkritisi apa yang memang patut untuk dikritisi. Surealis yang dulu menghadirkan mimpi apa adanya, dan mengalir spontan tanpa aturan, kini hadir dengan makna baru, karena dianggap sebagai bentuk gugatan, ejekan atau protes terhadap realitas yang kadang terasa tidak masuk akal. Surealis menjadi bentuk pembrontakan terhadap kenyataan hidup yang penuh kepalsuan hingga titik paling nista.


Pada cerpen saya yang berjudul Mata  (antologi Suker), saya mencoba mencemooh sebuah intansi yang melakukan jamaah korupsi dengan mengadirkan tokoh-tokohnya selruh matanya berubah menjadi putih karena perbuatannya.
Sering kita melihat peristiwa yang menyayat hati, kisah yang memilukan dan kenyataan yang tragis: Di bawah himpitan ekonomi sang ibu membuang bayi, ayah menjual anak gadisnya, mutilasi demi seratus ribu rupiah sementara para pejabat berpesta pora.
Mungkin ini yang mau dikatakan surealis sekarang, bahwa realita terkadang yang justru lebih tidak masuk akal.
Mari kita belajar berjamaah! Tidak sekedar mengenai menulis fiksi, tapi juga bagaimana kita menyampaikan sikap dan pandangan di dalam karya sastra.

Salam,
Dab Lindu

* Surealisme, adalah sebuah aliran seni dan kesusastraan yang menjelajahi dan merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan karya visual, puisi, dan film. Surealisme diluncurkan secara resmi di Paris, Perancis, pada tahun 1924, ketika penulis Perancis Andre Breton menulis manifesto pertama surealisme, mengguratkan ambisi-ambisi akan kelahiran gerakan baru. (Breton menuliskan dua lagi manifesto surealis, pada tahun 1930 dan 1942). Gerakan tersebut segera menyebar ke wilayah lain di Eropa, juga ke wilayah Amerika Utara dan Selatan. Di antara kontribusi-kontribusi yang paling penting dari gerakan surealis adalah penemuan teknik artistik baru yang terhubung ke alam pikiran bawah sadar seniman.

 Agus Linduaji Tulisan di atas adalah dari sudut pandang penulis, jadi sangatlah sempit dan sangat mungkin salah , mari kita diskusikan bersama

 Paulus Nugroho TANYA : jika dalam dunia seni lukis dari antara sekian jenis aliran ada aliran Surealis yang juga hampir mendekati aliran Abstrak,
apakah di dalam kepenulisan juga ada tulisan yang beraliran Abstrak?

dalam artian, adakah jenis tulisan yang lebih membutuhkan pemahaman yang lebih daripada pemahaman pada jenis tulisan Surealis?

*pertanyaan ini mungkin terasa agak ngawur dan banyolan (lawakan, komedi), namun sungguh bahwa saya ingin bertanya seperti ini dengan maksud serius, terima kasih :)


 Bintang Kirana TANYA :

Jadi ... bolehkah menelorkan karya yang sulit dipahami pembaca, Om Suker Agus Linduaji ?


 Agus Linduaji Bintang Kirana Sah-sah saja menulis yang susah dipahami pembaca, tapi bukankah menulis itu untuk dinikmati pembaca , Surealis mungkin terasa aneh bagi pembaca, namun harus bisa dimengerti arah tulisan itu

 Agus Linduaji Surealis awalnya lahir dari mimpi dan Fantasy lahir dari kayalan seseorang , bedakan sendiri.

 Suhe Herman Surealis awalnya lahir dari mimpi dan Fantasy lahir dari kayalan seseorang , bedakan sendiri

Kalo dianalogikan, Surealis itu sendawa dan fantasy itu tawa. Maksud saya, surealis itu lebih apa adanya dan jujur, tapi kalo fantasy lebih mikir dan diada-adakan. Apa analogi saya bener, Om?

*sangat suka materi ini karena saya adalah batu


 Ayya Perempuan Fikri ‎*
beberapa waktu lalu sempat berbincang tentang surealisme dengan penulis puisi surealis,
rasanya memang lebih mudah memahami surealisme dalam karya lukis, contoh cerita yang diberikan pada saya kisah "Tom and Jerry"
mereka terlindas mobil tapi tidak terluka atau mati.
jika cerita itu dialihkan kedalam bahasa, apakah cara berceritanya juga sama?


 Agus Linduaji Ayya Perempuan Fikri benar lebih mudah menvisualkan dari pada menulis

 Agus Linduaji Aku udah manasin mobil siap pergi akulurusin masalah mimpi dulu. Terkadang kita mimpi sangat jelas, nyata tetapi kadang kita mimpi terasa aneh, seperti misal aku mimpi membunuh seseorang dengan pedang yang terbuat dari selembar koran, aneh mimpiku, jadi tidak semua mimpi mendasari Suealis, pamit nanti nalan kita lanjutin ok teman

 Paulus Nugroho KOMEN : Titis Nariyah aku memang baru sedikit baca karya Djenar, tapi menurutku sepertinya Djenar memang mengarah ke aliran Surealis, banyak yang kurang bisa dipahami jika hanya membaca dengan 'sekedar membaca' karya-karya Djenar :)

*keinget pusingnya baca buku kumcer Djenar yang kalau tidak salah berjudul 'hati-hati dengan kelaminmu', pinjam dari S-Rio Zendi :D


 Paulus Nugroho

KOMEN :

"Surealis awalnya lahir dari mimpi dan Fantasy lahir dari khayalan seseorang" Agus Linduaji

tanpa maksud ingin menggurui,
menurut pemahaman saya adalah begini,
dalam mimpi kita masih bisa mengesampingkan logika bahkan mencampuradukan logika,
namun dalam khayalan kita masih harus menimbang ide kita dengan logika.
walaupun dalam perwujudan keduanya (surealis dan fantasi) tetaplah tidak boleh mengesampingkan unsur-unsur logis, dalam artian kita harus tetap menjaga agar karya kita tetaplah harus bisa dimengerti si penikmat karya kita, walaupun itu akan sedikit sulit bagi mereka :)

*singakatnya begini, jika tidak sulit dipahami, maka itu bukanlah 'surealis' :D

*pendapat ini saya buat dari sisi kacamata seni lukis yang sempat saya jalani beberapa tahun lalu :) agak susah jika dituliskan lewat kata-kata namun semoga bisa membantu Bunda Arniyati Shaleh, Mbak Widi Astuti, dan segenap Cendolers lainnya :)

 Pringadi Abdi Surya
Orang kadang mencampuradukkan surealis dengan fantasi. Berbeda. Surealis dibangun dari bawah sadar. Dan bawah sadar bisa jadi dibangun dari kealpaan kesadaran dan atau terbatasnya kesadaran itu sendiri.

Pernyataan pertama yang diamini adalah tentang materialisme, bahwa sifat api=panas itu karena pengalaman indrawi. Bahwa tikus tidak bisa berbicara juga indrawi. Hal-hal yang di luar indra adalah mungkin. Sehingga surealis bukan berarti tidak realis. Surealis adalah kesadaran antara: abu-abu. Ia dibangun juga dengan logika yang kuat. Sehingga pertanyaan mengapa, epistemologisnya, ada.

Pernyataan kedua, menulis surealis dalam hemat saya, harus memenuhi dua syarat: pengetahuan dan imajinasi.

itu saja kali ya :D
 Dela BungaVenus pengetahuan dan imajinasi. bener!^^
sulit membuat cerita surealis. perlu sudut pandang yang ga biasa. out of the box. perlu cerdas dulu....^^
 Tri Lego Indah Full ‎|
Yang ini mas Agus Linduaji
Tri Lego Indah Full |
Mas Agus Linduaji, di cerita MATA yang mas Agus tulis masih bisa ditangkap maksudnya bagi pembacanya, tapi kalau yang cerpennya mas Agus Noor yang judulnya Ibuku Anjing itu, harus baca berkali-kali. Lemah dengan simbol-simbol >,<, Oya, apakah memang kebanyakan tulisan surealis ditulis dengan bahasa terkesan liar gitukah mas? (baca ulang Ibuku Anjing)
8 hours ago · LikeUnlike · 1
 Agus Linduaji Aku baca sekali sudah bisa menangkap , mungkin aku sudah cukup lama bergaul sama penulisnya , jadi ibarat dia menendang bola udah tau arahnya, memang kebanyakan terkesan liar jadi artinya tidak semua kan

 Pringadi Abdi Surya
Buat mbak Tri Lego, saya coba mendefinisikan liar itu. Kesadaran seringkali membatasi diri kita pada suatu definisi, pada suatu wilayah, dan wilayah itu didobrak oleh surealisme. Bahasa yang keluar, adalah bahasa apa adanya, bahasa lugas, bahasa-bahasa yang kadang tak mampu diucapkan kesadaran.

Ada juga penulis surealisme yang mencapai tingkatan "menciptakan represi sekaligus supresi". Dingin tapi sebenarnya penuh muatan emosi, tapi tidak ada kata-kata yang eksplosif. Di dalam realisme, boleh nama hanna fransisca jadi referensi untuk tingkatan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar